Mungkin agan-agan dan aganwati disini cukup mengenal dengan penyakit yang bernama HIV-AIDS. HIV-AIDS termasuk penyakit yang sangat mematikan bagi manusia, penyakit ini menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. HIV-AIDS sering dikaitkan satu sama lainnya dengan pengertian yang sama. Akan tetapi HIV dan AIDS mempunyai arti yang berbeda. HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus. Virus ini yang menyerang sistem kekebalan tubuh seseorang. AIDS singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome atau bila diartikan dalam bahasa Indonesia adalah Sindrom Cacat Dapatan pada Imunitas. Penyakit AIDS ini sebenarnya merupakan infeksi virus yang bisa menyebabkan kerusakan yang parah dan tidak bisa diobati pada sistem imunitas, sehingga korbannya terbuka terhadap infeksi dan kanker tertentu. Penyakit AIDS ini bukan merupakan penyakit keturunan. Bila seseorang terkena penyakit AIDS, maka tubuhnya akan mudah terserang berbagai macam penyakit sehingga bisa berakibat fatal.
CARA PENULARAN
Penularan AIDS dapat dibagi dalam 2 jenis, yaitu :
a. Secara Kontak Seksual
1. Ano-Genital
Cara hubungan seksual ini merupakan perilaku seksual dengan resiko tertinggi bagi penularan HIV, khususnya bagi kaum mitra seksual yang pasif menerima ejakulasi semen dari pengidap HIV.
2. Ora-Genital
Cara hubungan ini merupakan tingkat resiko kedua, termasuk menelan semen dari mitra seksual pengidap HIV.
3. Genito-Genital / Heteroseksual
Penularan secara heteroseksual ini merupakan tingkat penularan ketiga, hubungan suami istri yang mengidap HIV, resiko penularannya, berbeda-beda antara satu peneliti dengan peneliti lainnya.
b. Secara Non seksual
Penularan secara non seksual ini dapat terjadi melalui :
1. Transmisi Parental
Penggunaan jarum dan alat tusuk lain (alat tindik, tatto) yang telah terkontaminasi, terutama pada penyalahgunaan narkotik dengan mempergunakan jarum suntik yang telah tercemar secara bersama-sama. Penularan parental lainnya, melalui transfusi darah atau pemakai produk dari donor dengan HIV positif, mengandung resiko yang sangat tinggi.
2. Transmisi Transplasental
Transmisi ini adalah penularan dari ibu yang mengandung HIV positif ke anak, mempunyai resiko sebesar 50%. Disamping cara penularan yang telah disebutkan di atas ada transmisi yang belum terbukti, antara lain:
1. ASI
2. Saliva/Air liur
3. Air mata
4. Hubungan sosial dengan orang serumah
5. Gigitan serangga
Walaupun cara-cara transmisi di atas belum terbukti, akan tetapi karena prevalensi HIV telah demikian tinginya di Amerika Serikat, maka tetap dianjurkan :
1. Ibu yang mengidap supaya tidak menyusui bayinya.
2. Mengurangi kontaminasi saliva pada alat seduditasi pada saat berciuman dan pada anak-anak yang mengidap HIV yang menderita gangguan jiwa dan sering digigit serangga.
3. bagi dokter ahli mata dianjurkan untuk lebih berhati-hati berhubungan dengan air mata pengidap HIV.
Perlu diketahui AIDS tidak menular karena :
1. Hidup serumah dengan penderita AIDS ( asal tidak mengadakan hubungan seksual )
2. Bersentuhan dengan penderita.
3. Berjabat tangan.
4. Penderita AIDS bersin atau balik di dekat kita.
5. Bersentuhan dengan pakaian atau barang lain dari bekas penderita.
6. Berciuman pipi dengan penderita.
7. Melalui alat makan dan minum.
8. Gigitan nyamuk dan serangga lainnya.
9. Bersama-sama berenang di kolam.
Gejala-gejala yang ada pada HIV-AIDS
Banyak sekali gejala-gejala yang terjadi jika seseorang sedang terkena penyakit HIV-AIDS, berikut beberapa rinciannya :
1.Demam. Suhu tubuh mencapai 38 derajat Celsius dan biasanya diikuti sakit tenggorokan, pembengkakan kelenjar getah bening dan kelelahan.
2. Nyeri Otot. Virus HIV biasanya menyerang kelenjar getah bening yang merupakan bagian dai sistem imun. Kelenjar ini berada di ketiak, paha dan leher, sehingga menyebabkan nyeri otot.
3. Ruam Kulit, Terdapat bercak kemerahan di sekujur tubuh.
4. Mual, Muntah, dan Diare.
5. Berat Badan Turun. Penurunan berat badan terjadi karena diare yang berkepanjangan dan penyerapan asupan gizi yang tidak maksimal.
6. Batuk Kering
7. Radang Paru-Paru
8. Kebas dan Rasa Kesemutan
9. Infeksi Jamur
10. Perubahan pada kuku. Seperti mudah patah, rapuh dan perubahan warna.
11. Berkeringat di malam hari.
12. Mudah dan sering lelah.
Mungkin hanya beberapa saja yang dapat saya jelaskan mengenai HIV-AIDS ini. Jika anda ingin menambahkan atau memberi kritikan dan masukan bisa dilakukan pada kolom komentar dibawah ini.
Semoga bermanfaat : )
Baca juga :